Posted by : Unknown Rabu, 08 Maret 2017

Nama : Amalia Nurlita Hartati
NIM  : 16650074
Teknik Informatika B

1. Morfologi

Kata Morfologi berasal dari kata morphologie. Kata morphologie berasal dari bahasa Yunani morphe yang digabungkan dengan logos. Morphe berarti bentuk dan dan logos berarti ilmu. Bunyi [o] yang terdapat diantara morphed an logos ialah bunyi yang biasa muncul diantara dua kata yang digabungkan. Jadi, berdasarkan makna unsur-unsur pembentukannya itu, kata morfologi berarti ilmu tentang bentuk.
Dalam kaitannya dengan kebahasaan, yang dipelajari dalam morfologi ialah bentuk kata. Selain itu, perubahan bentuk kata dan makna (arti) yang muncul serta perubahan kelas kata yang disebabkan perubahan bentuk kata itu, juga menjadi objek pembicaraan dalam morfologi. Dengan kata lain, secara struktural objek pembicaraan dalam morfologi adalah morfem pada tingkat terendah dan kata pada tingkat tertinggi.
Itulah sebabnya, dikatakan bahwa morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kata (struktur kata) serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap makna (arti) dan kelas kata.

2. Bentuk Kata
Ada beberapa macam bentuk kata, diaantaranya:

A. Bentuk Asal
Yaitu bentuk atau kata yang belum mengalami perubahan bentuk apapun, masih kata sederhana.
contoh kata: Kota, Lemari, Sapu.
contoh dalam kalimat : Kota itu sunyi.

B. Bentuk  Dasar
Yaitu kata yang belum diberi imbuhan. Dengan kata lain, kata dasar adalah kata yang menjadi dasar awal  pembentukan kata yang lebih besar. 
Contohnya adalah minum, berdiri, tinggi.
contoh dalam bentuk satu kesatuan kalimat :
- Anak yang tinggi itu minum sambil berdiri.
- Aku tinggal di rumah Ibu.
- Hidupnya penuh drama.

C. Bentuk Turunan
Kata turunan atau disebut dengan kata berimbuhan adalah kata – kata yang telah beruba bentuk dan makna. Perubahan ini dikarenakan kata – kata tersebut telah diberi imbuhan yang berupa awalan (afiks), akhiran (sufiks), sisipan (infiks), dan awalan – akhiran (konfiks). Contohnya adalah menanam, berlari, tertinggal, dan lain – lain. 
bentuk turunan terbagi menjadi empat macam :
1. Awalan / prefiks (di depan)
Contoh : me- , ber-, ke-, di-, pe-, ter- .
Contoh kata : me-nyanyi, ber-aksi, ke-dalam.
Contoh kalimat :
Afgan sedang menyanyi di panggung.
Reza ber-sama dengan Afgan masuk ke-dalam rumah.

      2. Sisipan / infiks (di tengah)
 Contoh: -el-, -em-, -ha-.
Contoh kata : keg-el-apan

Contoh : -el-, -em-, -er-, -ha-.
ü  Contoh kata                  : g-em-erlap, t-el-apak, t-el-unjuk, ca-ha-ri
ü  Contoh kalimat              : indahnya gemerlap lampu dikota
Petani adalah salah
- See more at: http://ikafw129.blogspot.co.id/2017/03/nama-ika-fitrianawulandari-nim-16650056.html#sthash.rPBRrI3d.dpuf
      3. Akhiran / Sujiks (di belakang)
Contoh : -kan, -an , -kah, -pun.
Contoh kata : Bingkisan, apakah, bagaimanapun.
Contoh kalimat :
Bingkisan itu berisi satu buah laptop.
Aku tidak tahu apakah dia adalah keluargaku atau bukan.
bagaimanapun juga dia adalah temanmu.

      4. Awalan akhiran / konfiks (di awal dan di akhir)
Contoh : me-...-kan, pe-...-an , ber-...-an, se-...-nya.
Contoh kata :menyampaikan, bersamaan.
Contoh kalimat :
Menteri Ekonomi menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia naik secara signifikan
Bom panci meledak bersamaan dengan datangnya polisi di TKP

D. Kata Majemuk
Kata majemuk adalah bentuk kata yang terdiri dari dua kata yang berhubungan secara padu dan membentuk arti atau makna baru. Kata majemuk tidak bisa dipisahkan karena akan kehilangan maknanya.
Contoh kata : Rumah sakit

Contoh kalimat : Laili sudah dirawat di rumah sakit sejak 3 hari yang lalu.

E. Kata Ulang
Kata ulang adalah kata yang terjadi karena proses reduplikasi atau pengulangan kata.
jenis:
  1. Dwipurwa (kata ulang sebagian): Reduplikasi atas suku kata awal. Vokal dari suku kata awal mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi e pepet. Contoh: tetangga
    contoh kalimat : tetangga Ali bernama Ustman.
  2. Dwilingga (kata ulang utuh atau penuh): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar (bisa kata dasar maupun kata berimbuhan). Contoh: rumah-rumah, kejadian-kejadian
    contoh kalimat : rumah-rumah disekitar bantaran sungai dibongkar secara paksa.
  3. Dwilingga salin suara (berubah bunyi): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar yang salah satunya mengalami perubahan suara pada suatu fonem atau lebih. Contoh: bolak-balik
    contoh kalimat : Randi bolak-balik disekitar sekolah.
  4. Kata ulang berimbuhan: Reduplikasi dengan mendapat imbuhan, baik pada lingga pertama maupun pada lingga kedua. Contoh: tarik-menarik.
    Dina dan Sheera saling tarik menarik baju.
  5. Kata ulang semu: Kata yang sebenarnya merupakan kata dasar dan bukan hasil pengulangan atau reduplikasi. Contoh: laba-laba, ubur-ubur
    contoh kalimat : hewan yang dipegang Lida bernama kupu-kupu
F. Bentuk Pangkas
      Bentuk pangkas merupakan bagian pembentukan kata yang menghilangkan atau melesapkan bagian dari kata.
Contoh kata :
Saudi    => Arab Saudi
Gempa  => Gempa bumi
Burger  => Hamburger
contoh kalimat :
1. Kedatangan Raja Saudi menghebohkan Indonesia
2. Gempa Bumi yang mengguncang wilayah selatan Jepang tidak berpotensi tsunami

G. Bentuk Akronim
Pengertian Akronim
Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata. Penggunaan akronim bermacam-macam. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci berikut dengan contohnya.

Macam-Macam Akronim
Macam-Macam akornim adalah sebagai berikut:

1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri. Akronim ini ditulis secara kapital dan tanpa tanda titik. Contoh: SIM (Surat Ijin Mengemudi)
contoh kalimat : Puri belum mempunyai SIM sebab belum cukup umur.
2. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur, ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh:
Bulog = Badan Urusan Logistik
Harkitnas = Hari Kebangkitan Nasional
contoh kalimat : SMA N 1 Brebes memperingati Harkitnas pada tanggal 20 Mei.
3. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata, seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.

Contoh:
pemilu = pemilihan umum
rapim = rapat pimpinan
contoh kalimat : Rita tidak berpartisipasi dalam pemilu sebab masih dibawah umur.



a.       Awalan / Prefiks (didepan)
ü  Contoh : me-, meng-, ber-, ke-, di-, pe-, se-, dan ter-.
ü  Contoh kata                  : me-minum, ber-jalan, ter-tidur, pe-marah
ü  Contoh kalimat              : adi sedang meminum jus apel
Ani suka berjalan di pinggir pantai
b.      Sisipan / Injiks (ditengah)
ü  Contoh : -el-, -em-, -er-, -ha-.
ü  Contoh kata                  : g-em-erlap, t-el-apak, t-el-unjuk, ca-ha-ri
ü  Contoh kalimat              : indahnya gemerlap lampu dikota
Petani adalah salah satu mata pencaharian orang desa
c.       Akhiran / Sufiks (dibelakang)
- See more at: http://ikafw129.blogspot.co.id/2017/03/nama-ika-fitrianawulandari-nim-16650056.html#sthash.rPBRrI3d.dpuf

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Welcome to Amalia's Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -